Rabu, 27 Juni 2007

Anggota Sirkus Minta Duit Lagi!?!

Anjrit! Lagi2 anggota sirkus minta dinaikin tunjangannya. Dikit sih, cuma minta naek sejuta lagi. Tapi dikalikan banyak anggota sirkus, trus dikalikan jumlah sidang2 ga mutu, hasilnya brapa? Jadi, dari jumlah tunjangan Rp 5 juta, mereka minta kenaikan jadi Rp 6 juta. Karena yang 5 juta katanya masih kurang. Ya iyalah...manusia aja selalu merasa kurang, apalagi monyet!

Denger alasan dari Ketua Rombongan sirkus ini. "Pertimbangan perlunya penambahan honor bagi anggota DPR itu, karena selama ini dana yang diterima anggota terasa kurang. Padahal banyak RUU yang dibahas dalam waktu yang lama. Rata-rata RUU itu dibahas hingga enam bulan bahkan seperti RUU Pornografi dan Pornoaksi itu sudah bertahun-tahun tak selesai."

Si ketua juga bilang gini: "Meski titik pembahasan RUU sekarang ini bertumpu pada DPR, kenyataannya anggaran yang dialokasikan relatif kecil daripada ketika titik tumpu pembahasan di pemerintah. Saat pemerintah dulu satu RUU bisa mencapai Rp 4 miliar tapi saat beralih ke DPR biayanya hanya Rp 500 juta. Tapi sekarang sudah naik dari menjadi Rp 1,5 miliar hingga Rp 2,1 miliar. Karena itu kita juga ingin meningkatkan honor pembahasan bagi anggotanya."

Anjrit bener! Niatnya ngeruk duit sidang apa nyelesein RUU-nya? Lagian bikin UU keknya juga banyakan yang nguntungin kelompok sirkus dan kroninya kok. Ga pernah ada UU yang nguntungin rakyat yang diwakilinya. Huuugggrrrhhh... rasanya pengen makan orang kalo liat kelakuan mereka, kelompok sirkus dan pembohong besar! Kata ketua rombongan sirkus lagi, usulan ini emang belum disahkan sebelum semua mahluk sirkus setuju, soalnya takut jadi kayak kasus laptop lagi. Preeet!

Belum lagi kalo ditambahin sama biaya berkemah mr presiden. Kunjungan biasa ke daerah, sehari ngabisin brapa ratus juta, bahkan sampe miliar? Mulai dari ngangkut mobilnya ke daerah pake pesawat khusus, rombongan keamanan, penginapan keamanan, staf presiden, staf menteri, dan mr presidennya sendiri, belum lagi kalo keluarganya ikut. Pengamanan di daerah! Apalagi kalo berkemah dan pindah kantor sesuai mood pengen nangis dimana. Huh...tukang nangis, weeekkk :p

Coba kalo duit2 itu dipake buat ganti rugi orang2 yang kena lumpur panas, udah lunas brapa KK? Tapi dasar ya, dikira negara ini punya moyangnya kali. Huh, dasar moyet pala peyang!

Senin, 25 Juni 2007

Anak Emas Tak Diajak Berkemah, Jenderal?

Mungkin sang jenderal dan Ical tak pernah mendengar kalimat, emas tetaplah emas meski terbenam dalam lumpur. Buktinya, saking takutnya Ical kena lumpur, si Bapak memilih berkemah sendiri ke Porong sana. Padahal jelas-jelas Ical yang bikin masalah sampe lumpur panas nyembur disana, menenggelamkan ribuan lahan dan orang2 yang kehilangan rumah dan sumber hidupnya. Ini malah Ical bener2 dibiarkan cuci tangan sebersih2nya.

Segitu sayangnya dia pada Ical, dia bela2in dana penanganan dibantu sama negara, meski jelas2 ini bukan bencana nasional, bukan bencana yang disebabkan gempa Jogja seperti selalu dituduhkan pihak Lapindo, tapi bencana yang disebabkan keteledoran oleh perusahaannya Ical. Kok malah jadi tameng buat anak emasnya itu? Cari popularitas? Tebar pesona? Haqhaqhaq...emang siapa yang mo ikut pemilu 2009? Bodoh banget mo jatuh ke lobang yang sama!

Emang ga enak jadi presiden yak? Apapun yang dilakukan, pasti salah (di mata gw, hahaha). Tapi ya emang salah! Coba tanya sama korban2 lumpur panas itu, apa yang paling mereka inginkan saat ini. Pasti jawabannya, BAYAR ganti rugi kami!!! Mereka ga butuh tetesan air mata atau tempat perkemahan baru di daerah pengungsian yang makin membuat pengungsian jadi sempit dan mengganggu warga karena pengamanan iring2an tuan presiden. Tiap detikpun mereka lalui di dalam tenda kok, berkemah terus!

Menyelesaikan masalah ga harus berkemah di sana. Cukup memecat menteri Anda itu, dan menekannya untuk segera membayar kerugian yang membawa derita berkepanjangan itu! Karena kenyataannya, meski Anda sudah menangis, berurai air mata, Ical tenang2 aja tuh! Ga ada niat nyelesein masalah, malah cuci tangan!

Sementara para korban, kurang apalagi usaha dan derita mereka? Nginep di kolong langit Jakarta, tiap hari protes di Sidoarjo, cari duit sendiri dengan cara apapun, makan nasi basi, ga dibayar tanah dan rumahnya, anak2 ga sekolah, dipecahbelah dengan sesamanya korban, kini mereka juga akan ditransmigrasikan ke beberapa daerah di Kaltim, udah ada pula yang bunuh diri dengan nyebur ke lumpur panas. Tidak cukupkah derita mereka?
Aaaaarrrgggghhhhh... emang susah bicara sama BATU TOLOL seperti ANDA!

Rabu, 20 Juni 2007

hanya TUAN, tak ada PUAN

Konon selama tahun 2006 lalu TKI yang kerja di luar negeri, menyumbang devisa terhadap negara sebesar Rp 60 triliun. Gede banget kan? Katanya sih cuma kalah sama pemasukan negara dari sektor minyak dan gas. Bahkan, TKI kita bisa ngasih makan sekitar 30 juta orang! 30 juta orang, bukan jumlah yang sedikit kan?

Beuh...bandingkan sama kelakuan salah satu pejabat yang udah bikin ribuan lahan penghidupan orang kelelep lumpur panas. Atau sama tikus2 pemakan uang negara, atau sama penerima2 dana dari departemen2 itu, atau sama parpol2 yang sibuk berebut kuasa mengatasnamakan rakjat, tapi ngasih sesuap nasi buat orang lain aja ga bisa!

TKI udah ngasih makan segitu banyak orang, disanjung sebagai pahlawan devisa, apa yang mereka dapet sebagai balasan? Setelah bersusah payah jadi pembantu dsb, dianiaya majikan, dicambuk atau disetrika, dilecehkan, pulang2 malah dirampok orang senegerinya sendiri. Entah perampokan cara halus, atau cara kasar ala preman.

Lihat aja di ketika mereka mudik di bandara sana. dengan sigap, petugas2 berseragam menggiring mereka ke jalur khusus untuk dipunguti bayaran setinggi2nya! Trus mereka dapet apa? Banting tulang di negeri orang, nyampe rumah sendiri malah jadi sapi perah! Ga ada jaminan keselamatan buat mereka, para penghasil devisa itu. Hasil keringat mereka cuma dijadiin dana untuk dikorup dan bukannya dijadiin modal membuka lapangan kerja baru, agar warga negeri ini tak lagi jadi babu di negeri orang!

Kalo pemerintahnya pinter dan mau sedikit saja 'bikin usaha' setelah dibawain banyak duit oleh para TKI itu, mungkin kalimat melecehkan di koran negeri tetangga kek gini, ga perlu ada.
"Ceriyati, atas, saat ditolong pasukan 'bomba'. Bawah, TKW asal Medan. Kedua wanita di atas adalah korban kekerasan dan penganiayaan TKW Indonesia di luar negeri. Malaysia adalah sebuah kasus saja, dimana banyak warganya bertindak diluar batas-batas kemanusiaan pada TKW itu (shg kini banyak TKW yg menolak kesana). Tapi yang lebih 'kejam' lagi adalah masyarakat dan negara yg membiarkan saja mereka mencari nafkah di luar negeri, padahal kaum wanita tidak ada kewajiban mencari nafkah dalam rumah tangga."
Tuh! Kita...KITA dan negara ini, dianggap kejam, karena membiarkan para perempuan itu mencari nafkah sampe ke luar negeri. Ya, kaum per-empuan di sini, memang tak pernah dianggap PUAN, yang dihargai cuma TUAN!

Jumat, 15 Juni 2007

cerita pemakan daging monyet

Ada yang tau rasanya daging monyet bakar? Tanyalah pada warga Pontianak yang terlantar di daerah Kampar, Riau sana. Bukan, mereka bukan kanibal, bukan Robot Gdek, bukan pemangsa yang buas. Mereka memakan daging monyet bakar karena terpaksa. Tak ada makanan lagi di hutan akasia itu. Cuma ada air untuk minum dan monyet untuk diburu lalu dimakan.

Diantara mereka, banyak juga pekerja anak. Mereka adalah warga Pontianak yang bekerja di perkebunan di Kampar. Tahun lalu, mereka meninggalkan Pontianak, meninggalkan istri dan anak karena diiming-imingi pekerjaan yang layak dengan gaji Rp 3 juta per bulan. Kenyataannya, cuma dua bulan mereka menerima gaji yang besarnya cuma Rp 800 ribu, dan setelah itu, tak ada lagi. Yang mereka dapat cuma gebukan dan pukulan bertubi2.

Mereka tidur di bawah tenda, beratap terpal tanpa dinding, berlantai kayu. Ga usah bicara hak2 buruh, kondisi mereka ngalah2in jaman Belanda, jaman Jepang. Ga usah mimpi dapet perhatian pemerintah atau badut2 yang katanya mewakili mereka di parlemen, urusan lain masih banyak. Ga ada waktu mendengar tangisan Hermayadi, salah satu pekerja berusia 12 tahun yang saban hari digebukin meski udah bekerja mati2an dalam keadaan sakit. Mau lari tak tau jalan, harus menyeberang pulau pula, sementara mereka tinggal di dalam hutan.

Kenapa cuma ada cerita miris dari negeri ini? Cerita korban lumpur Lapindo Brengsek yang sepertinya tak akan berakhir. Cerita tetangga desa gw yang ikut transmigrasi karena bencana alam. Cerita pencuri2 uang negara yang tetap bisa bersenang2 sementara orang2 di sekellingnya nyaris mati kelaparan. Sedih! Lebih sedih lagi karena barusan dapet sms lagi, sms soal Kota Manokwari, isu2 yang memancing konflik! Ya ampuuunnn...apa mereka ga pernah capek dengan segala konflik berdarah di Ambon, Poso, Sampit... :(

Jumat, 08 Juni 2007

sms bego di ultah Soeharto!

Paaaassss Banget!
Ceritanya, saya lagi baca2 berita soal Jamal Mirdad, fans beratnya Soeharto yang hari ini memperingati ultah sesepuh klan Cendana yang ke-86 itu di Bunderan HI. "Pak Soeharto adalah Bapak Pembangunan Indonesia. Kita sangat bangga memiliki pemimpin seperti dia. Selamat ulang tahun Pak Harto yang terhormat. Karya-karya terbaikmu bagi Nusa dan Bangsa akan kami teruskan," katanya.

Sementara di rumahnya Soeharto di jl Cendana, juga ada peringatan Ultah. Yang hadir antara lain, bapak menteri yang tengah disoroti karena kekayaannya tiba2 meningkat Rp 19 miliar, hanya dalam setahun, dari Rp 44.660.795.047 dan US $ 3.139.069, menjadi menjadi Rp 63.741.771.047 dan US $ 2.341.069.

Dengan bangganya si bapak menteri ini memamerkan bahwa si eyang masih mengenali dirinya. Dia juga dikasih 4 biji buku berjudul, Soeharto, The Life and Legacy of Indonesia yang ditulis Retnowati Abdulgani, buku Habis Manis Sepah Dibuang. Percik Penghianatan dan Hujatan yang ditulis oleh Lazuardi Adi Sage dan Dewi Ambar Sari, Hati Nurani Berbicara serta sebuah buku berjudul Membangun Citra Islam.

[Oh iya, konon, di dalam salah satu buku itu disebutkan, Soeharto pernah ngasih duit ke Amien Rais sebesar Rp 500 juta buat acara Muktamar Muhammadiyah di Aceh. Katanya, Amien sendiri yang datang ke Cendana, minta semiliar, dikasihnya stengah!. Duh duh duh, apalagi ini? Setelah bagi2 duit DKP, skrg duit Soeharto? Kaya bener orang2 di negeri ini yak? Pemurah pula!]

Lantas apanya yang pas dengan postingan ini?
Hihihi....iya, pas saya nyaris muntah membaca berita itu, tiba2 ada sms bunyinya gini: Ultah Pak Harto ke 85 th sms bg2 hadiah pulsa sebarkan sms ini ke 10 hp lain akan terisi 100000. akuterbukti.cepetan.serius cuma 1 hri

Lha, bunyi sms ini persis ma tahun lalu. Dan gw inget banget, tahun lalu gw bales ke pengirimnya dengan satu kata, "bego!" Taunya, yang ngirim ternyata sodara sepupu jauh gw di kampung sana. Duuuh, kok mau sih dibego2in gitu? Waktu diceritain, katanya bapak saya ngakak-ngakak (mungkin pengen ngangkat jempol buat saya tapi demi menjaga perasaan orang, akhirnya ga jadi, hahaha....boong :p)

Nah, pas dapet sms ini tadi, gw ga pake mikir lagi, gw bales: masih ada juga orang bedo di dunia ini?. Coba liat, ultahnya kok masih 85 tahun? Wah, sms bekas tahun lalu nih! Bener kan, bego? Tapi teteplah, saya berdoa...
selamat ulang tahun, Soeharto
Semoga Sehat Selalu
biar bisa diadili secepatnya!!!



*Saya tau, ga ada yang peduli :p Saya cuma mo bilang, beberapa hari ke depan, saya ga akan posting (lagi)