Minggu, 16 November 2003

Menikah

Sabtu, 15 November 2003
Entah, tiba-tiba pikiran tentang menikah merasukiku sepanjang hari. Mengapa harus menikah? Mengapa orang harus terikat dalam suatu perkawinan yang bakal menciptakan banyak masalah? Nggak percaya kalau perkawinan menimbulkan banyak masalah?

Lihat saja dua orang ibu yang berjalan. Apa yang mereka bicarakan? Pasti masalah!!! Entah anak- anaknya yang banyak tuntutan, entah suaminya yang mulai ke lain hati karena masakan minggu lalu keasinan, harga-harga yang merangkak naik, pembayaran sekolah anak-anak yang makin beraneka ragam, uang arisan antar tetangga yang telat dibayar, rekening air dan listrik tiba-tiba melonjak dari bulan lalu, pulsa telepon membengkak karena anaknya yang mulai puber tiap malam menghubungi hotline curhat, rambut yang mulai beruban, tempat fitnes baru buka, pagar rumah harus ganti cat, dan banyak lagi yang lain.

Lantas apa menariknya menikah? Karena dorongan calon mertua yang merindukan cucu? Lalu apa bedanya tubuh para perempuan dengan mesin-mesin pabrik yang dipaksa beroperasi demi menghasilkan produk berbentuk seragam yang diinginkan untuk dipasarkan secara massal tanpa peduli orang akan suka. Toh ada iklan yang bisa mengiming-imingkan keindahan hingga produk seragam itu ludes diserbu pembeli bodoh.

Lantas apa gunanya menikah? Supaya ada yang ngurusin rumah, nyuci pakaian, memasak, menyediakan makan, membangunkan pagi-pagi, mengatur uang belanja? Apa istri adalah pembantu, mesin cuci, kompor, weker dan akuntan sekaligus? Karenanya, laki-laki yang punya pikiran seperti itu adalah lelaki NORAK dan BODOH!

==============================================

Kamis, 23 Oktober 2003

Bullshit!!!

Seorang yang pernah mengaku kawan padaku, PERNAH berkata, 'Jangan Teralienasi Oleh Sistem'. Aku jujur, bingung dengan kata itu awalnya. Kalau teman yang lain pasti telah mencemooh dan bilang, jangan pakai kata-kata sulit, karena kami tidak membawa kamus setiap saat! Tapi seperti biasa aku sok tahu dan mencari diam-diam arti kata itu.

Teralienasi.... asal katanya mungkin alien. Alien biasanya sebutan bagi mahluk luar angkasa yang tau-tau nongol di bumi untuk mengganggu ketenteraman umat manusia. Lalu Superman datang sebagai juru selamat. Superman pasti tidak menganut paham atau keyakinan tertentu, sebab juru selamat yang dipelajari di sekolah-sekolah cuma satu dan bukan manusia. Tapi Superman memang bukan manusia ya, tapi kartun, perujudan imajinasi seseorang.

Hasilnya... nasehat kawan agar Jangan Teralienasi Oleh Sistem sampai sekarang pun aku tidak paham! Tapi aku pun sombong dan tidak ingin mengakui kekurangpahamanku karena IQ-ku jongkok. Aku hanya tidak melihat korelasi (hmm...kata sulit lagi) kata itu menjadi kalimat yang memiliki arti. Apalagi menilik tingkah si empunya pesan itu sekarang. Mungkin dulu dia memang hanya mengaku sebagai kawanku, tapi kini telah teralienasi oleh sistem, hahaha...!

Dia teralienasi dan akhirnya menciptakan intrik, pembusukan dan pembunuhan karakter diantara kami. Tapi sejak dulu aku terbiasa melihat kasus yang sama. 'Intrik bikin kita gede', kata itu yang selalu kuingat dan benar adanya (buatku). Saat kau menginjak kakiku, masih ada organ tubuhku yang lain yang bisa melawan. Saat kau bungkam teriakku, aku punya tangan untuk menulis.

Pendek kata, aku tak akan tunduk dalam ketertindasan, tapi akan bangkit melawan sebab diam dan mundur berarti menghianati diriku sendiri.
Itu jargon yang selalu dipakai kawan-kawan dijalanan dulu, mungkin sampai sekarang, KALAU dia belum teralienasi oleh sistem!

Sebagaimana sumpah seorang pejabat saat pelantikan, dilarang menerima suap atau apapun yang diberikan orang lain karena berhubungan dengan jabatannya, profesi ini pun sangat tidak dibenarkan. Terlepas dari profesi, memang tidak pernah ada jalan yang benar akan didapati saat penghianatan mulai dilakukan terhadap nurani sendiri. Kata sulitnya... Integritas dan Komitmen adalah NUMBER ONE!

Jika tak ingin dibohongi, biasakanlah bersikap jujur!

Ingin kuludahi mukanya yang sombong (ngutip Iwan Fals), tapi jika kulakukan, tak akan membuktikan kesalahannya tapi memperlihatkan ledakan emosiku. Hukum katanya memang harus dibuktikan walaupun bukti di pengadilan lebih banyak dibuang ke tong sampah saat lembar-lembar di dompet melebihi jumlah lembaran tuntutan jaksa.

Aku kesal maka aku menulis (plesetan Socrates). Aku ingin tahu mengapa aku disalahkan saat jujur. Tapi kejujuran katanya memang lebih sering berbuah pahit. Tapi pahit tidak selalu racun. Jadi biar kutelan saja kepahitan itu. Toh, ini tenggorokanku, ini tubuhku dan ini nyawaku, apa pedulinya dengan orang lain?

=========================================

Senin, 13 Oktober 2003

Mendung

Hari ke dua puluh satu
Matahariku tak juga muncul
Aku diambang gamang
Tapi tak kutepis rinduku
Biarkan terus bersemi
Tumbuh dan tinggi
Menjadi dendam
Berakar hingga ke perut bumi
Merasuki hati manusia seberang lautan
Akar jalin menjalin
Tak ada jembatan
Pohon tumbuh di delta harapan
Tak ada akhir waktu
Seperti saat kau menungguku