Jumat, 03 November 2006

Gimana Rasanya?

Gimana rasanya menjadi Iwah Setiawati?
Suaminya dibunuh, pembunuhnya kini udah bebas, dan Iwah dituduh nerima uang suap Rp2 miliar dari Tommy. Padahal dia ga terima sesen pun. Wajar kalo dia nanya, sapa yang nerima uang itu? Hakimkah? Jaksakah? Arrggghhh....tau kan rasanya dituduh???

Gimana rasanya menjadi istri Munir?
Suami dibunuh, ga ada yang dihukum, kasusnya dicuekin, kalo bisa dikubur dalam2. Suciwati berjuang sendiri, hingga ke negei jauh. Minta bantuan PBB, lembaga HAM internasional atau apalah namanya. Siapa yang peduli?

Gimana rasanya menjadi ahli waris Tibo cs?
Ketika umur ditentukan oleh ujung senjata dan peluru tak bermata. Kasus pun dilanjutkan ke mahkamah internasional.

Perasaan mereka semua sama. Dan komentar mereka pun seragam. "Percuma berharap tegaknya hukum pada negeri ini. Tapi, kalo harus melapor ke lembaga2 hukum internasioal itu (karena hanya lembaga luar yang bisa dipercaya), dengan apa kami harus membayar?

8 komentar:

dew mengatakan...

Yg jelas enggak pengin ngerasain... :(

Anonim mengatakan...

Iya memang menyedihkan sekali hukum di negeri ini. Kita tonton terus dagelan ini. Mariii...

Anonim mengatakan...

hukum endonesa payah deeh....

Anonim mengatakan...

Mudah2an mereka tabah. Alam punya hukum yang namanya hukum keseimbangan. Menggunduli hutan akan berakibat banjir dan tanah longsor. Makan sembarangan akan bikin kita sakit dll. Untuk kasus mereka2 ini, kita tunggu saja apa yang akan di perbuat sang alam.

Awan Diga Aristo mengatakan...

mmm...

untuk kasus bu iwah dan bu suciwati, sy sepakat sama tulisan ini...

tapi buat kasus Tibo, sy jg perlu bertanya...
"gimana rasanya menjadi ahli waris orang2 yang menjadi korban orang2 suruhan Tibo??"
tapi tentu ga akan ada yang bisa jawab, karena Tibo menyuruh orang2nya itu membantai 1 desa... artinya membantai para bapak beserta istri dan anak2nya...para ahli warisnya itu.

Yati mengatakan...

iya, gw ketinggalan satu paragraf soal satu golongan yang terbantai lalu seterusnya dicurigai sebagai teroris.
mungkin di postingan selanjutnya.

Anonim mengatakan...

Betul betul...saya setuju sama kang awan diga aristo (aku membuktikan orang Indonesia hobby mbebek hehehe), juga yg terkait sama Tibo cs.

Btw..soal hukum diIndonesia, kalau yang dijadikan dasar penyusunan hukumnya sudah tidak mampu solve the problem yah jangan dipaksa dong.

Baiknya cari dasar yang lain ya untuk re-structuring hukum di Indonesia. Khan ada optionnya. Misalnya..... dst.

Begitu... :D

josephina mengatakan...

mungkin jgn di kebon raya yaw..
di lapangan guedhee aja kali, biar bisa nampung orang2 yg pada demo.. hihi