Demo mendukung RUU APP yang ratusan orang itu, berlangsung hari Minggu kemarin dengan sasaran aksi antara lain gedung DPR/MPR. Mereka pun ditemui ketua DPR Agung Laksono. Padahal, kalau ga salah, saat demo buruh lalu, ketua DPR dicari2 untuk ditemui malah ga ada. Mmm…ternyata kalau hari kerja, ketua DPR ga ada. Kalau hari minggu, hadir. Rajin.
Ngomong2 soal RUU APP (again, again, again…gw juga udah muak nulis soal ini), kemaren di kantin, ngobrol ngalor ngidul ma bos2, temen2 plus ibu kantin. Banyak banget pertanyaan ‘asal’ yang muncul. Intinya, semua sibuk membayangkan wajah Indonesia jika akhirnya RUU APP ini diberlakukan?
Gimana misalnya penari ronggeng? Eh, yg gw tau juga, hampir semua tarian dan baju adat di Indonesia cukup sensual, bahkan separuhnya telanjang dada. Emang yang sensual itu kek gimana sih? Kalo aturannya pakean adat dibolehkan saat manggung tapi ga boleh lebih dari dua jam, lha, sejak mereka dandan dan nunggu giliran tampil, itu bisa berjam-jam lho lamanya.
Bos gw juga nanya gimana dengan penyanyi dangdut? Ya udah deh, ga boleh goyang yang mengundang nafsu, membuat orang jadi kepincut. Bos gw nanya lagi, gimana dengan perempuan cantik yang pakaiannya tertutup tapi tetep beraura seksi? Trus lagi, gimana dengan si penyanyi anu yang suaranya emang seksi, serak2 basah dan mendesah manja.
Trus, ibu kantin juga nanya…kalau saya pulang malem2 jam 12 setelah kantin tutup, apa saya tidak akan ditangkap karena dicurigai PSK yang berada di jalan malam hari?
Jawabnya, ditangkap semua.
Usai pertanyaan asal, pernyataan nyeleneh pun muncul. Bayangkan betapa penuhnya penjara ketika itu terjadi. Ditangkap karena pake tank top dan rok mini sih, jelas gw diselamatkan ke-kampungan-an gw, karena sepotong pun gw ga punya pakean jenis itu.
Tapi yang seneng kalo penjara penuh cuma para koruptor. Pasti dong…kan enak, punya banyak duit hasil korup, ga dipenjara pula karena penjaranya penuh dengan perempuan cantik nan seksi bersuara mendesah.
Hmmm..pas inget pengalaman Arswendo ketika dipenjara…makin nyelenehlah obrolan kami. Pernah denger cerita Arswendo? Konon, karena tidak mampu menahan kebutuhan biologisnya, delapan temannya di penjara (maaf) memperkosa (maaf lagi) seekor angsa. Dan matilah angsa itu. Malamnya, delapan pemerkosa angsa itu, berpesta angsa panggang.
Angsa aja diperkosa. Cerita sodomi, udah hampir dibilang biasa. Nah, kebayang ga, kalo penjara penuh, campur baur, perempuan cantik dan para koruptor? Seperti apa generasi Indonesia mendatang??? Kalau mereka mewarisi orang tua di penjara itu, mungkin hasilnya: Cantik, seksi, bersuara indah, sayangnya, suka nyolong!
Rabu, 24 Mei 2006
Wajah Generasi Dari Penjara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
9 komentar:
Wah sip mbak kalimat terakhirnya. Aku suka. Jadi sekian belas atau puluh tahun mendatang, Indonesia punya generasi dengan mutu nomer wahid. Ya wahid cantiknya, ya wahid seksinya sekaligus wahid dalam soal colong-menyolong. Dan siapa tahu juga saking cantik dan seksinya bisa nyolong perhatian juri Miss Universe, jadi pemenang ajang yang selalu diimpi-impiin itu dan bikin heboh ngalahin hebohnya penangkapan para koruptor. Ya kan? :)
Btw...Mbak kok malah bikin diriku makin panik. Aku tunggu ceritanya soal "itu" ya mbak...
kalo RUU APP jadi diberlakukan yg jelas kemungkinan angsa disodomi makin dikit. Kan udah banyak cewek2 di penjara:D Siapa yg butuh angsa kalo gitu yak:P
yg gue tau banyak kampung-kampung betawi yang masyarakatnya berkutang doank ... anehnya FBR malah ambil posisi terdepan untuk membela RUU APP
Huahaha..gue juga berpeluang dipenjara nih..karena suka gentayangan sampe malam2..kalo gitu sampai ketemu lah di penjara ya? :)
qiqiqiqiq ;))
RUU app ,ada bagusnya, ada enggak nya kalo menurut saya
Kali aja generasi mendatang bisa bayar utang negara dari hasil nyolong, udah cantik, bisa bayar utang pula (walopun hasil dari nyolong)
eh kok jadi anonymous ya...
Looking for information and found it at this great site... »
Posting Komentar