Senin, 24 April 2006

cinta yang sunyi

Kutatap kau pertama kali
bukan dengan mataku
Kusapa kau pertama kali
tanpa aksara
Kusentuh kau pertama kali
tanpa rasa
Kucumbu kau pertama kali
tanpa kecupan
Kudengar kau pertama kali
bukan dengan telingaku
Kusayangi kau amat sangat
dalam hati
Kudamba kau dengan caraku sendiri
dalam diam
Kucintai kau
dengan cara yang paling sunyi...


* mengapa menyakiti diri terasa begitu indah?

12 komentar:

Anonim mengatakan...

ya nggak berasa atuh mas /mbak . hehaea

danu doank mengatakan...

dalam sekali nih... cuma yang punya perasaan serupa yang mengerti dengan baik dan benar... bukankah begitu? *sok tau mode on*

ester mengatakan...

mau sok tau juga kayak kang danu neh...
hehehe...

menurut gue baca puisina yati seperti baca curahan cinta ibu ke anaknya...

huaaa... jadi kangen nyokap... hihihi...

Anonim mengatakan...

iya.. iya.. iya...
saya tahu!

bazzbeto mengatakan...

hmmm... tidak cuma sekali gw membacanya, hanya untuk memastikan tidak salah menangkap artinya...tp sepertinya maknanya sendiri masih jauh tersimpan di dalam hati....:D (hehehee... sok tau jg)

Anonim mengatakan...

zzz.... zzz.... zzz...
mheth khen nhal, yah? *berbisik*

dodol mengatakan...

Gak ngerti...
/*
go blog mode=on
gak go blog!=off
*/

puput mengatakan...

idealis romantis..

may hendrawati mengatakan...

katanya salah satu kelebihan wanita adalah senang menyakiti diri sendiri (tentu dengan caranya masing - masing)...hmmmmmmmm memang sulit

weekend ke Total yuk, ada pagelaran budaya Nang Ning Nong, ada gamelan, angklung, kecak, warok plus wayangan

Anonim mengatakan...

jika menyakiti diri jadi satu hal yang indah...
brarti.., kita ingin dicintai...ataukau mencintai..
atau terlalu takutkan dia untuk dicinta seseorang.....?!

Yati mengatakan...

bener2 deh...gw ga doyan banget kalo liat anonymous gini...soalnya gw ga bisa bales ngunjungin ke blognya. dan...jangan2, anonymous ini orang yg gw maksud...? jangan2...

dyn307 mengatakan...

cinta manusia...



~dYn~
**sabishi ai..nantte nasakenai. sou omouto jibun mo nasakenai**