Selasa, 07 Februari 2006

Padahal Ibu Nurlela Nggak Nyolong

Masih inget Ibu Nurlela? Yang dulu ngajar di trotoar, di halaman, di bawah teriknya matahari, di tengah siraman hujan dan sapuan debu?Yup, beliau yang tetep semangat ngajarin anak2 SLTP 56 Blok M yang ga mampu pindah sekolah karena ga ada biaya dan kejauhan. Padahal, sekolah mereka mo dituker ma mall, makanya harus digusur dan mereka dipaksa pindah dari sana.

Tadi siang, Ibu Nurlela dapet dakwaan berlapis dari jaksa penuntut umum Guntadi dan Toto Bambang S karena melanggar UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 167 jo pasal 55 ayat 1, dan melanggar pasal 263 KUHP di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Padahal Ibu Nurlela cuma ngajar karena dia guru. Dia ga nyolong tapi harus didakwa dan diancem hukuman maksimal enam tahun penjara.
Padahal, yang nyolong dana rehabilitasi tambak di Atjeh bebas-bebas aja
Padahal yang nyolong dana penanganan pengungsi Poso juga masih nyante dan bisa nyelonong
Padahal yang nyolong dana haji dan suka gali kuburan nyari harta karun masih aja protes karena divonis lima taon
Padahal yang ga pernah sekolah dan pake ijazah palsu dan bisa jadi wakil gubernur masih bisa cengar cengir

Yang nyolong2 masih bisa tenang karena setelah keluar dari penjara, masih ada dana yg bisa disunat. Ibu Menteri yang manis baru aja ngumumin, Indonesia mo nambah pinjaman luar negeri sekitar Rp 33 triliun.
Padahal sampai 31 Desember kemarin, utang kita udah sampe US $ 61,04 miliar atau sekitar Rp 567,67 triliun.
Sampe keturunan ke sembilan, utang itu ga bakal lunas.
Duuuh...mules....mana TDL mo naek lagi Maret nanti, 30 persen dari harga sekarang. Mungkin ketika itu, Ibu Nurlela udah di dalem penjara. Di sana keknya ga harus mikir bayar rekening listrik, telepon dan air deh bu. Itu pun kalo ibu punya sesuatu untuk dibayar dan membayar. Gimana bu, udah terima janji anggota DPR yang terhormat? Katanya dia mo ngasih 6 bulan gajinya ke ibu dulu? Aaah...paling2 juga ngelawak ya bu?

13 komentar:

Gagah Putera Arifianto mengatakan...

Iya bener....bener banget ini artikel! Terbukti seseorang yang sudah mencuri uang rakyat, menyiksa rakyat selama 32 tahun masih bisa duduk santai di kursi goyang menyaksikan akibat-akibat perbuatannya di tv. BTW, kok shoutboxnya mati???

Yati mengatakan...

ga tau deh, kok bisa mati...sebel liatnya. Doneehnya juga di klik mati...:( ada yg bisa bantu?

choenhwie mengatakan...

bagus nich postingannya....yang lemah "pasti" tertindas (emang kita hidup pake hukum rimba ya ? ;p)

coDOT mengatakan...

gut posting na!

Gagah Putera Arifianto mengatakan...

Hasil investigasi gw di domainwhitepages.com (duilee) ternyata doneeh.com domainnya udah kadaluwarsa. Nih alamat sama e-mail yang punya :

Domain name: doneeh.com

Registrant Contact:
TNL
Donny Kurniawan (donyneo@yahoo.com)
021 8218901
Fax: -
Jl. Bambu Kuning selatan No. 76
Bekasi, jabar 17114
ID

Administrative Contact:
NA
Donny Kurniawan (domreg@techscape.com)

Fax:
Jl. Bambu Kuning selatan No.
76
NA,
US

Technical Contact:
http://www.techscape.co.id
Techscape Communications (domreg@techscape.co.id)
+1.8666603240
Fax: +1.2087302939
158-49 90th St. #888
Howard Beach, NY 11414
US

Status: Locked

Name Servers:
ns13.ddns1.com
ns16.1t3.com

Creation date: 11 Mar 2002 02:41:19
Expiration date: 11 Mar 2006 02:41:19
Whois-Services: 87783d78-a779-4b14-a6d2-9481768621df@whois-services.com


The data in this whois database is provided to you for information
purposes only, that is, to assist you in obtaining information about or
related to a domain name registration record. We make this information
available "as is," and do not guarantee its accuracy. By submitting a
whois query, you agree that you will use this data only for lawful
purposes and that, under no circumstances will you use this data to: (1)
enable high volume, automated, electronic processes that stress or load
this whois database system providing you this information; or (2) allow,
enable, or otherwise support the transmission of mass unsolicited,
commercial advertising or solicitations via direct mail, electronic
mail, or by telephone. The compilation, repackaging, dissemination or
other use of this data is expressly prohibited without prior written
consent from us. The registrar of record is eNom. We reserve the right
to modify these terms at any time. By submitting this query, you agree
to abide by these terms.
Version 6.3 4/3/2002

Anonim mengatakan...

hehehehe....
saya ketawa sendiri gak apapa kan?
..ya.. gini deh.. ;))

wahyudi pratama mengatakan...

siphhh ....

karena itu gue gak mau dan gak akan ikutan pemilu hehehe

Anonim mengatakan...

nice posting..
gembar gembor aja wajib blajar, praktenya mah nihil... skolah masih aja mahal..

nitnot mengatakan...

nice posting..
gembar gembor aja wajib blajar, praktenya mah nihil... skolah masih aja mahal..
(ga mau anonymous ahh.. pengen pake nama hahahaha)

Hedi mengatakan...

Ini akibatnya kalo korupsi dan gaya hidup masih jadi raja di Indonesia. Tapi salah ga ya Ibu satu itu...kapitalisme/politikus koq dilawan single fighter...

nie mengatakan...

kasihan yah si ibu?! hiks hiks...
piye weekendmu? :)

Awan Diga Aristo mengatakan...

si ibu itu emang ga nyolong...
justru dia yang dijadiin kambing item biar orang2 yang beneran nyolong luput dari perhatian!

Bangsa yang aneh...

Ifoeng mengatakan...

Coba kalo yang ngemplang duit rakyat, nyang nyolong duit haji, yang ngerogoti duit pajak dihukum potong tangan...nggak usah potong leher dulu lah, mungkin mereka jadi mikir-mikir kali ya atau setidaknya agak mikir untuk berbuat. (Potong tangan??? wah melanggar HAM' itu...terlalu berlebihan). Lho emang makanin duit rakyat yang pada mati karena busung lapar nggak kurang kebangetan apa???!!!...

Betul katan Awan..
Memang ini bangsa yang aneh..malah super aneh..