Selasa, 12 April 2005

40 Hari sebelum kk Celeron meninggal

Kota Tepian, 23 Desember 2004

Kala hatimu telah bulat
untuk pergi
Tangan dewa pun tak bisa
menyeretmu padaku
Terima kasih untuk malam-malam indah
di masa lampau

[[[kutulis pada sampul buku Perjalanan Wartawan Boke Keliling Dunia, Tony Ryanto]]]

Ulang Tahun Paling Sepi dan Menyedihkan
Asli, ini ultah gw yang paling menyedihkan dan paling sepi. Gw biasanya ga pernah berharap ada yang ingat hari ulang tahunku. Tapi saat ini, saat tak satupun mengucapkan selamat ma gw, ternyata gw amat sangat nelongso.

Taon-taon sebelumnya, gw juga ga pernah punya seseorang yang special yang akan memberiku ucapan selamat ulang tahun di tengah malam buta saat lonceng berdentang dua belas kali. Tapi pasti selalu ada kawan dan sahabat yang malah memberiku ucapan selamat sebelum pukul 00.00.

Malam tadi, Koko baru pulang dari Bali. Dia bawa Arak Bali. Kangen (pada suasananya, pada kawan-kawan lama, pada Bali-ku) jadi gw minum dikittt. Mungkin karena dosa kecil ini, jadi ga ada yang inget ultah gw.

Ups....ternyata ada. Dia menelepon pagi-pagi buta, membangunkanku dari rasa kesal dan memberiku ucapan selamat dan membuat haruku membuncah.
Gw hampir lupa, gw masih punya kk Celeron (almarhum Yunan Aunur Rofiq).
Dia, kk paling baik yang pernah gw punya.
Kita memang tidak pernah ditakdirkan untuk bertemu, tapi doaku akan terus mengalir untukmu kakakku tersayang.

[[[mengingatnya kini, membuatku merinding! Ternyata ulang tahunku saat itu bertepatan 40 hari sebelum kk Celeron meninggal, 30 Januari 2005, Innalillah...]]]

Lalu, kesedihan terus berlanjut di akhir tahun itu. Sedih melihat Mei, temen kantor dan temen di mess yang berusaha menikmati dan merayakan natal dalam kesendirian! Semoga kesedihan ini tak berlanjut di tahun mendatang, Amiiiin!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ultah...dan perginya sang kaka

elo udah begitu terbiasa dengan kepedihan ya...

hiks