Kamis, 05 November 2009

Inilah Negeri yang Dikendalikan dari HP Bedebah

Hari-hari ini, konstalasi politik kian panas di negeri antahberantah. Apalagi sejak diperdengarkan rekaman telepon yang disadap di gedung berkubah. Mendengar isi rekaman itu, rasanya tak cukup dengan hanya mengatakan ini adalah buah persekongkolan para bedebah seperti judul Koran Tempo, Rabu (4/11).

Apalagi setelah menyimak isi rekamannya. Menjijikkan! Sangat jelas terlihat betapa penegakan hukum bisa sangat tergantung pada satu pengendali bernama DUIT dan semuanya bisa diselesaikan lewat telepon si pemilik modal bedebah itu! Bayangkan, penegakan hukum dikendalikan hanya seorang tua itu dari telponnya!

Anggodo dihubungi seorang pria:
23 Juli 2009, jam 19.29.45
Male : Kowe wis ketemu Truno? (sebutan untuk petinggi Polri di Jalan Trunojoyo) >>> kamu sudah ketemu Truno?
AGD : Wis mambengi (sudah tadi malam)
Male : Si Mursidin gelem? (mau?)
AGD : Yo tetep to (ya tetep)
Male : Rencana operasine (oeprasinya) kapan?
AGD : Apa?
Male : Rencana operasine (operasinya) kapan?
AGD : Pokoke berkase iki keto'ane dileboke ning nggone Ritonga minggu iki (pokoknya berkas ini kelihatannya dimasukkan ke tenpat Ritonga minggu ini)
Male : He eh
AGD : Trus balik kene, trus action (terus kembali ke sini, terus beraksi)
Male : Nek..Nek RI-1 durung? (kalau...kalau RI 1 belum?)
AGD : Wis..wis.. (sudah...sudah)
Male : Katane mo maju RI-1 sik (katanya mau maju RI 1 dulu?)
AGD : Sik..sik.., aku je nyocokno tanggal (nanti nanti, saya sedang mencocokkan tanggal)


Anggodo dihubungi seorang pria.
24 Juli 2009, pukul 12:25:27
AGD : Yo pokoke saiki berita acarane kene dikompliti ngono loh (ya sekarang berita acaranya dilengkapi gitu lho)
Male : He eh
AGD : Wis gandeng karo Ritonga kok dek’e. Janjine paling lambat Senen ambek Ritonga (Dia sudah menggandeng Ritonga kok. Janjinya paling lambat Senin k Ritonga)
Male : Senen opo?
AGD : Janjine ambek Ritonga (janjinya ke Ritonga)
Male : He eh
AGD : Sik final gelar iku sama Kejaksaan lagi terakhir Sela...Senin (Sebentar, gelar final bersama Kejaksaan yang terakhir itu Sela...Senin)
Male : Oooo, yo, yo, yo, sambil ngenteni surate RI-1 to nek? (Ooo ya ya, sambil nunggu surat RI 1 ya?)
AGD : Tak kiro kok wis nggak (saya kira sudah tidak)
Male : Lah, kon takok'o Truno 3 to.. masih perlu (Lah, kamu bertanyalah kepada Truno 3...masih perlu)

Anggodo dengan Yuliana
06 Agustus 2009, pukul 20.14.36
AGD : Trus, iku surat pencekalane gak diakoni karo KPK? (trus itu surat pencekalannya tidak diakui KPK?)
Y : Iyo, tapi ditakoni tandatangane nde sopo? Iya toh, ndeke ora njawab, modele bajingan kabeh yang, Chandra yang.. Wis blesno wae yang, ojo ragu-ragu. Pak Ritonga maeng SMS aku, rasane de'e besok pijet aku (Ya, tapi ditanyakan tanda tangannya kepada siapa? Ya kan? Dia tidak menjawab. Dasar bajingan semua, yang, Chandra yang. Sudah, jebloskan saja yang, jangan ragu-ragu. Pak Ritong tadi SMS saya. Kayaknya dia besok akan pijat bersama saya)
AGD : Terus ngomonge yok apa dek'e? (Terus apa omongannya?)
Y : Pak Ritonga mau SMS dek'e leg dino iki gak iso, besok ngono (Pak Ritonga tadi SMS bahwa dia hari ini tidak bisa. Besok mungkin)
Y : Wis maeng aku telpon, Pak gimana? Udah bagus to sekarang itu, lihat kacau semua itu, jare ngono (Tadi saya sudah telpon, Pak, bagaimana? Sudah bagus kan sekarang, lihat, kacau semua itu, begitu katanya)
AGD : Mosok ngomong ngono (masak bicara begitu)
Y : Iyo, ngomong ngono (iya ngomong gitu)
AGD : Terus
Y : Nanti besok aja cerita ya, jangan di sini ya? Ngono, bagus jere.. Pokok'e saiki memang Pak Rito, mati tak telpon. Pokoke bilang Anggodo suruh crita semuanya, ngerti, tahu gak? Karena ini, kali gak gitu, mati sendiri, ngerti gak? Polane saiki Pak iku SBY mendukung. Ngerti? SBY tuh dukung Ritonga loh, de'a loh, ngerti? (Nanti besok aja cerita ya. Jangan di sini ya. Itu bagus. Pokoknya sekarang memang Pak Rito tidak isa ditelepon. Pokoknya bilang Anggodo disuruh bercerita semuanya, ngerti? Karna ini, kali ini tak begitu, mati sendiri, ngerti? Polanya sekarang Pak itu...SBY mendukung. Ngerti? SBY tuh mendukung Ritonga. Dia disuruh bercerita semuanya. Ngerti?)
AGD : Nah, terus?
Y : Sak jam tak telpon aku ngomong, heh, opo, wis pokoke Anggodo. Anggodo he bilang Pak Anggodo, ya, omong seadanya, yang betul, ngerti? Kalo ga gitu, nanti bisa mati. Kita yang mati nanti, ngomong ngono, ambek aku ngono, persis iki omonganku. Oya, Pak, terus gimana, Pak? Ya, pokoknya bilang, ngomong. Eh, pokoknya ngomong sing betul, Ya, kalo ndak gitu nanti kita yang mati, ini Pak SBY ngerti, SBY itu mendukung kita, ngerti? Loh, wis toh, wis ngono tok dek'e ngomong

Ckckckck...jago kan? Bahkan orang tertinggi di negeri antahberantah ini juga disebut memberi dukungan penuh. Apa artinya ini? Berarti, terlibat?

Lalu, mari kita lihat soal bayaran untuk pengacara, jatah untuk polisi dan jaksa. Semuaya bisa selesai dengan uang!!! Ada pembagian jatah, woy!


Anggodo dengan Alex, pengacara Anggoro
19 September, pukul 19.54.12
AGD : Pembagian terakhirnya khan berapa lu? Berdua berapa, 5 M khan?
Alex : O, yang itu maksudnya, yang pos..pos anggaran
AGD : Ya, gua ngak tau krite..menurut gua pikir-pikir dia..mungkin maksudnya itu lu borong itu sama Bonaran
Alex : Maksudnya borong gimana, Pak?
AGD : Polisi lu yang kasih, jaksa lu yang kasih
Alex : O..ndak...ndak...ndak..ndak...sudah bicara kok..


Dan ini yang lebih ngeri. Rencana Chandra di-Munir-kan. Menurut saya, ini bukan sekedar obrolan antar dua orang tapi memang ada ancaman pembunuhan. Jadi, makin heranlah saya kalo dibilang si cukong tak kunjung ditemukan kesalahannya hanya karena dia cuma ngobrol2 di telepon. Cih!!!


Anggodo dengan seorang pria
16 September 2009, pukul 18.52.26
AGD : Ooo yo wis, wis telung wulan gak makan enak dino iki ate mangan enak (oo ya sudah, sudah tiga bulan tak makan enak, hari ini mau makan enak)
Male : Ooo siap bos siap bos
AGD : Soale aku mari antem-anteman karo Alex ndek kene (Soalnya aku baru saja berkelahi dengan Alex di sini)
Male : Hahahaha
AGD : Ternyata Truno tiga komitmen-nya tinggi sama saya
Male : Oo gitu, bos, ya
AGD : Lha kan wis mlebu bos wingi (Lha kan sudah masuk Bos kemarin)
Male : Iyo?
AGD : Gak dilebokno tapi wis ndek SK (Tidak dimasukkan tapi sudah ada di SK)
Male : Ooo siap, siap bos
Anggodo : Saiki non aktif, tapi katut koncone kene sithuk (sekarang non aktif tapi temannya ikut kena satu)
Male : Pak Ade
AGD : Dudu
Male : Sopo?
AGD : Bibit
Male : Oo itu tetep kenek? (Oo, itu tetep kena)
AGD : Yo wee, ilek iku kan ijek konco kene bos (Ya sudah, ingatkan, itu kan masih teman sendiri bos)
Male : Ooo gitu
AGD : Tapi lek sing sithuk Chandra sesuk dilebokno, malah tak pateni ndek njero kok (Tapi kalau teman yang satunya, Chandra besok dijebloskan. Malah akan kubunuh di dalam kok)

Akan jadi apa negeri ini? :(

1 komentar:

katakataku mengatakan...

Yuliana : SBY ntu mendukung kita (doh) (doh) (doh) (doh)

bakalan jadi negeri tanpa hape ntar (lol)