Baru kemarin, mereka para anggota sirkus setuju KPK ikut dalam rapat-rapat mereka biar saat membahas anggaran show mereka ga macem-macem. Ketuanya kemaren udah menyetujui itu. Udah berfoto-foto segala. Kesannya, udah siap mental untuk dibersihin jalan hidupnya, sumber nafkahnya. Tapi ternyata, itu mungkin cuma berlaku di level atas. Atau sekedar pemanis bibir doang, biar muncul di tivi, itung2 promosi menuju 2009.
Baru kemarin juga seorang anggota sirkus bernyanyi di pengadilan. Menyebut2 sekitar 52 nama yang ikut nerima duit dari pabrik pembuat duit. Dan dua hari ini KPK mulai memanggil dan memeriksa nama2 yang disebut itu. Tapi, duit tetaplah duit, memikat mata tetikus jalanan yang berteduh di gedung sirkus. Mereka ga takut dengan gerakan pembantaian tikus ala KPK.
Buktinya, berita ini menyebutkan, sebagian dari mereka tetep aja bangga dengan moncong tikusnya. Mengendus sumber duit di sana sini, mengambil yang bukan haknya tanpa rasa malu. Ngomongnya ke daerah, taunya ke luar negeri. Meski dikritik, mereka tetep berangkat ke Swiss. Entah ada pertunjukan sirkus apa di sana.
Oh, katanya studi banding RUU Palang Merah? Ahhh, serumit apa sih urusan ngasih sebagian darah kita ke orang lain yang memang membutuhkan? Apa iya harus ada undang2nya? Orang sekarang sekarat bukan karena kekurangan darah tapi kekurangan BBM! Daripada berangkat rame2 sekeluarga, kenapa ga ngundang orang yang ahli palang merah ke sini buat menjelaskan?
Toh cuma membutuhkan waktu diskusi dua jam. Ngapain jauh2 ke Swiss buat diskusi dua jam doang? Kenapa ga dimanfaatin tuh laptop buat berkomunikasi dengan orang di luar sana? Buat belajar dari om gugel gimana bikin undang2 yang ga ngabis2in uang negara? Berhari2 di Swiss, diskusinya cuma dua jam, sisanya kunjungan wisata Aarau, Lucerne, dan Zurich. Setelah ini mereka ke Lebanon? Wow....enak bener! Dasar kumpulan mafia!
4 komentar:
itulah orang kita , kalo belum jadi ornag besar sesumbar mau bantu rakyat kecil tapi dah jadi orang besar ''GOOD BAY RAKYAT KECIL-MAU PLESIRAN DI LUAR NEGRI'' ynyang di pake ung rakyat.
ngiri ya jeung...
kalau ngiri besok deh jalan jalan sama saya.
ke solo atau jogya aja jangan ke swis :))
Biarlah mereka tertawa sekarang.. liat di akhirat nanti, siapa yang menangis :D
teriak-teriak sama saya yuk jeng!
meski kita tahu kuping mereka tebal, apalagi menjamah dunia blogger yang nggak jelas kayak saya.
tapi nggak papalah daripada nggak ada yg meneriakkna beginian, setidaknya kita semua nggak tertidur sama pertunjukan mereka
Posting Komentar