seminggu lebih pengadilan penuh riuh dengan suara rekaman pembicaraan di telepon. semua mata dan telinga mau tak mau tertuju ke sana. menyaksikan kehebatan akting para penegak hukum [katanya]. meski sering denger kasus2 kongkalikong antara penegak hukum dan tersangka, tapi pertunjukan artalyta dan orang2 di kejaksaan bener2 kejadian langka dan memalukan. lantas siapa lagi yang bisa dipercaya di negeri ini?
keriuhan berlanjut ke makassar. oleh para cerdik pandai, percakapan itu dijadikan ringtone untuk bahan kampanye anti korupsi. hmmm...bagus juga! boleh-boleh aja Kemas protes, atau bahkan jaksa agung atau siapapun, buat gw, ini pelajaran. kalo ga mau dijadiin bahan olok2an seperti itu, ya jangan berbuat. lagian maksudnya apa, telpon2an bicara soal suap dan skenario2 segala macem. Ah, duit, siapa tak ngiler?
ini nih, ringtone dan obrolan2 gila antara mantan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kemas Yahya Rahman (KYR) dan Artalyta Suryani (AS)
AS : Halo....
KYR : Halo
AS : Ya siap
KYR : Sudah dengar pernyataan saya? he..he..he..
AS : Its good, very good
KYR : Jadi tugas saya sudah selesai, he..he..he..
AS : Siap, tinggal...
KYR : Sudah jelas, itu gamblang, tidak ada permasalahan lagi
AS : Bagus itu
KYR : Tapi saya dicaci maki, sudah baca (koran) Rakyat Merdeka nggak?
AS : Aah, Rakyat Merdeka mah nggak usah dibaca.
KYR : Bukan, saya mau dicopot, ha..ha..ha. Jadi gitu ya
AS : Sama ini Bang, Saya mau infokan.
KYR : Yang mana?
AS : Masalah si Joker
KYR :Oh nanti,nanti, nanti
AS : Oh nggak, itu kan saya perlu jelasin Bang,
KYR : Nanti,nanti, nanti, tenang aja
AS : Hari Selasa saya mau ke situ
KYR : Nggak usah, nggak usah. Itu gampang itu. Nanti..nanti. Saya sudah bicarakan dan sudah ada pesan dari sana. Kita...
AS : Iya, sudah
KYR : Sudah sampai itu
AS : Iya, tapi begini Bang.
KYR : Jadi gini..gini.. . Ini sudah terlanjur kita umumkan.Ada alasan lainya jadi sudah ada dalam perencanaan
Obrolan dengan Urip Tri Gunawan (UTG) dan Artalita Suryani (AS) ga kalah gilanya. Bagus juga nih buat ringtone, ada nggaruk2nya, plus minta NAMBAH!!! gila ga tuh? ngemis aja lo di jalan, sana!
UTG : Beres. Sip! Tinggal dengerin press release
AS : Bahasanya dah diatur?
UTG : Sip buanget pokoke. Sesuai dengan sip! Sip bianget pokoke. Enggak nyinggung macem-macem, sip buaaanget pokoke. Garuk-garuk tangan ya?
AS : Apa? Garuk-garuk tangan?
UTG : Saya garuk-garuk tangan iki lho. Wiiiis sip tenan iki lho. Lha yo, saya garuk-garuk tangan. Ngerti to?
AS : Ngertiiii....
UTG : Beritanya aman. Tenang saja
AS : Awas itu jangan keceplosan
UTG : Angkanya enggak disebut bos... Begini lho bos. Nanti begini lho bos, saya kan ikut ngomong. Berdasarkan penyelidikan itu kan memeriksa narasumber ini narasumber ini, berdasarkan itu tidak ditemukan bahwa ini sesuai dengan peraturan ini ini ini... dan itu benar semua
jangan2 satu gedung bundar itu isinya emang orang gila dan ga tau malu semua?
7 komentar:
jan njijiki tenan yo...
Banyak yang teriak, soal kebenaran dan keadilan akan ditegakkan dinegeri ini, berharap besar soal masa depan tanpa korupsi, jangan pesimis!, begitu kata mereka. saya cuman senyum kecut, kedepan negeri ini dihadapkan sama kegelapan dan kesuraman, bukan cuman oleh tua bangka penghuni gedung bundar tapi kita telah benar-benar mempersiapkan generasi penerus para tua bangka yang lebih menakutkan lagi dari penghuni gedung budar itu.
http://www.slametwidodo.com/2008/06/19/balada-tante-girang-dengan-jamput-jancuk-dan-jembut/
parah.. busuk!! memalukan!!
siapa yg mau percaya lagi coba?!!
mengerikan..
byeh..Kita cuma bisa misuh tok. Sekarang, kita harus mencoba membuat perubahan yang berarti. Jangan2 kelak, kita, calon pemimpin masa depan sama bubrahnya dengan pejabat saat ini, yang dengan enteng, tutup kuping anak cucu kita ngomel kek kita sekarang...
emang orang gIllLAAAaa semua, tidak punya malu, tidak memikirkan masa depan, berengsek, hantu blauw.
Eeee masih bisa berdalih lagi, entah muka, wajah dan hati mereka telah berlapis kepalsuan berapa kali lipat.
Dari pada capek, yuk "R" aja.
salam,
fadli
memang jaksa jaksa itu kurang ajar semua. siapa ga tau kelakuan jaksa-jaksa, gue tau karena aku kerja dikejaksaan. pokoknya menjijikan. hampir semua kelakukannya sama. inilah lembaga paling korup diindonesia.
aku bukannya under estimate, kalo ada jaksa yang jujur pasti stress, karena ini adalah lembaga 1 komando, artinya segalanya harus berdasar kemauan pimpinan dan tergantung setoran.
dalam kasus UTG, asal tahu saja... ga mungkin hendarman supandji itu ga tau kalo UTG dkk itu bermain. bagaimana UTG bisa menghentikan perkara sebesar itu tanpa ada persetujuan si Hendarman Supandji, tai itu, tangisannya itu air mata buaya.
Gedung bundar itu sampai ke kejari-kejari daerah itu isinya buaya semua. gue jadi stress sendiri berada dilingkungan ini.
Posting Komentar