Perebutan kursi wakil ketua masih saja terjadi di gedung sirkus sana. Mereka ga mau tau apa yang terjadi di luar gedung, mereka ga mau denger jerit kesakitan orang2, mereka pura2 buta pada kondisi bangsa yang tak henti dirundung duka. Mereka sibuk berebut kursi. Wakil ketua yang lama, dipecat karena poligami, bukan di recall partai karena kritis menyuarakan aspirasi rakyat. Alasan dan akibatnya, sama2 memalukan.
Mereka ga pernah puas pada nilai gaji dan tunjangan mereka yang kini membengkak. Gimana ga bengkak kalo PP 37/2006-nya berlaku surut 1 Januari 2006. Dirapel ke 2007 semua, ya habislah APBD/APBN. Dana pembangunan habis tersedot ke gaji anggota sirkus di seluruh Indonesia. Ada perampokan uang negara secara sistemik oleh anggota sirkus dan pemikiskinan strutural pada rakyat takkan terhenti.
Bayangin!!! Ada 12 ribu anggota sirkus se Indonesia (ngapain banyak2 gitu kalo satu pun ga mewakili kita). Kalo satu orang aja dapet rapelan kenaikan gaji dan tunjangan sesuai PP baru itu Rp 100 juta, maka duit yang kesedot congor mereka habisnya Rp 1,2 triliun. Habislah duit negara. Ga ada lagi dana buat bangun jembatan dan jalan yang abis tersapu banjir, tsunami dan gempa. Ga ada lagi dana buat menghijaukan hutan yang udah dihabisi mereka juga. Ga ada duit lagi buat bangun sekolah.
Brengsek kan? Mungkin pemerintahnya takut ditekan sama orang2 parpol brengsek itu. Tapi kok yang dikorbanin malah hak2 rakyat? Atas nama tunjangan aspirasi, tunjangan komunikasi dengan masyarakat pemilihnya, mereka menghabisi uang negara. Boro2 berkomunikasi dengan pemilihnya, yang ada duitnya dipake buat mbiayain selingkuhan yang hidupnya glamour.
Gw pengen dengerin Iwan Fals nyanyi lagu ini lagi...
"Orang-orang hilang nafkahnya. Aku bernyanyi menjadi saksi. Orang-orang dirampas haknya. Aku bernyanyi menjadi saksi…
Orang-orang harus dibangunkan. Aku bernyanyi menjadi saksi. Kenyataan harus dikabarkan. Aku bernyanyi menjadi saksi …"
Disela kabar memuakkan itu, gw senyum2 pas baca berita Tommy aSoeharto digugat pengadilan di London. Mungkin soal aset2nya yang numpuk di sana, misalnya villa, apartemen, dll. Masih ada satu lagi kabar gembira dari klan Cendana. Setelah tahun kemaren dengan sangat menjengkelkan kasus aSoeharto dinyatakan SKP3, tahun ini semoga ga tidur nyenyak karena jaksa agung mo membidik lewat gugatan perdata paling lambat akhir Januari ini. Ditunggu lho....!!!
Jumat, 05 Januari 2007
Gaji Bengkak Masih Rebutan Kursi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
10 komentar:
Emang gitu orangnya (anggota DPR) :P
Duit memang menggiurkan :D
namanya juga cari nafkah.
jangan heran kalu kursi bisa bikin gila. orang mati matian memilikinya. menjual seluruh harta bendanya untuk kursi. atau mati matian mempertahankan kursinya.
ini bener2 propokator kelas wahid!! ;)
bisa jadi pengganti hari roesli nih, tulisannya semuanya kritis.
jadi takut kalo ketemu sama ibu ini didunia nyata..
(habis aku PNS seh..)
dunia PNS dan Sirkus kan sangat empuk tuk jadi bahan kritisan.. :D
tapi,
Indonesia butuh orang2 seperti ibu yati.. (serius: mode on)
mereka kan dapet kursi dengan mengeluarkan uang juga. naah.. sekarang sedang berusaha mendapatkan modal mereka kembali.
hmmm...masalah dpr kok ga kelar2...mulai dari duit, mesum, berkelahi...dan lain-lain...dan lain-lain...apa sebaiknya kita bubarin ajah
?
bubarin aja lah. ga ada gunanya miara orang2 itu. nyari seneng sendiri2 kok mereka. jijik gw :D
lha itulah seninya negara kita tercinta
INDONESIA gitu loh.
sampe lagu garuda pancasila ajah dirubah syairnya
jadinya
presiden amerika akulah pendukungnya.
Menyakitkan hati rakyat tuh! UMR-ku dulu dong yang dinaikkin!
bangsa yang menyedihkan...
Misalkan...(misalkan Lho ) kalo sampeyan yang jadi anggota dewan,bakalan kayak mereka nggak ya?
Kalo aku pasti jadi kayak mereka kapan lagi toh? (tapi untung nasib tidak membawaku kesana) :))
Posting Komentar