Senin, 27 November 2006

Show Kelompok Sirkus Tersohor

Kelompok sirkus tersohor seantero negeri yang biasanya nongkrong di Senayan, mo jalan2 lagi. Kali ini ke Hongkong, Korea Selatan, Finlandia, mana lagi ya, lupa. Eh, iya, ada juga yang ke Australia. Kemaren mereka dah puas keliling2 Eropa.

Konon, Komisi IX ini akan studi banding soal penanganan flu burung dan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Hongkong dan Korea Selatan. Huh, siapapun tau itu cuma acara buang2 duit. Menjelang akhir taon neh...sayang kalo udah dianggarkan trus ga dipake. Mana mau mereka ngembaliin duit yang ga kepake ke kas negara. Maka dicarilah jalan. Dan jalan ke Hongkong plus Korsel keknya memikat.

Cukup mengharukan niat mereka menyambangi para TKI. Padahal selama ini mana pernah mereka merhatiin TKI? Buat ketemu mereka di gedung sirkusnya saja, susahnya minta ampun. Eh, ini malah kek mimpi siang bolong, tiba2 anggota sirkus yang terhormat malah mau menjenguk TKI ke sana. Selama ini suara mereka untuk penanganan flu burung juga ga pernah kedengeran meski banyak anak negeri meninggal karena flu burung, eh, mereka berbaik hati mo belajar jauh2 ke negeri orang. Baik skali ya mereka? Mengharukan.

Apa ga lebih hemat ngundang ahli, ngundang perwakilan buruh migran dan LSM yang selama ini ngurusin mereka? Di tipi juga udah terlalu sering mengungkap fakta2 soal buruh migran yang sama sekali ga mengenakkan itu. Kurang cukup ya? Para buruh migran yang katanya digelari pahlawan devisa itu mana pernah menikmati hasil keringat mereka? Konon, saat di pesawat (yang jelas2 mbayar tiket) mereka pun diperlakukan tidak adil. Hanya karena statusnya buruh migran, TKI, minta air jeruk dikasihnya air putih. Apa ga kurang ajar tuh perlakuan orang yang katanya SATU bangsa SATU bahasa ma mereka?

Kelompok sirkus itu memang ga pernah lebih dari kelompok pecundang curang dan serakah, hoby studi banding tanpa pernah pulang membawa hasil. Dana perjalanan Rp 500 juta itu, kira2 bisa bikin brapa sekolah dan bisa ngobatin berapa orang sakit? Sementara anggota sirkus keliling dunia berkedok studi banding, sang ketua malah sibuk keliling nusantara jualan voucher pendidikan. Kesian amat yak orang2 kek gitu, ga punya moral dan tanggung jawab, huh!!!

Pengumuman:
Ditunggu dengan sangat, partisipasi Anda untuk ikut memboikot tivi yang menayangkan acara bodoh Smack Down sebelum korban berjatuhan lebih banyak lagi. Pengen ngeboikot tivi yang bikin warga Porong kebanjiran lumpur panas juga? Lebih bagus lagi! Apa gunanya membuat si pembawa sengsara semakin kaya dengan menonton tayangan mereka?

8 komentar:

Anonim mengatakan...

smack down hrs dihapus...diganti ajah pake kartun donald bebek..gimana? setujuh???

Anonim mengatakan...

setujuh ma pitik!!! hapus tayangan yang merusak dan membahayakan generasi muda!! p(o_o)q

lagian, bukannya dulu juga dah ga boleh tayang? ko bisa tayang lagi sih???
*gangertibangetsumpahmampusdeh!*

venus mengatakan...

setujuh!!!

Anonim mengatakan...

mbak Yati,
Kok cerita sirkusnya digabung ama pengumuman smack down sich? Btw saya setuju dengan pendapat kalau kelompok sirkus senayan cuma senang jalan2 dan ngabisin duit rakyat. Minggu lalu salah satu rombongan sirkus baru saja mampir ke Brussel. Ceritanya mau ketemu parlemen belgia. KBRI udah bantu atur acara dgn pihak parlemen, tapi sayang gak dimanfaatkan dengan baik. Pertama, mereka gak bisa bahasa Inggris dan gak mau denger masukan KBRI. Masa' jauh2 cuma untuk ngemis minta bantuan ke parlemen. Kedua, perilakunya norak bener saat makan siang. Malu kita melihatnya sebagai wakil rakyat, seolah mereka gak pernah dikasih tau etiket dan protokoler.

Anonim mengatakan...

saya ikut tanda tangan nih...setuju juga...

Yunus Idol mengatakan...

wah, saya malah pingin ikutan sirkus keliling sama mereka... kayaknya lucu juga, main-main trampolin sambil memutarbalikkan fakta, atau main gelayutan sambil ngomong sebaskom atawa masuk mulut singa sambil ngumpetin duit... hmm seru deh kalo gitu...
cuma.. kok saya gak diajak ajak yach???

-Fitri Mohan- mengatakan...

smack down udah luama banget kuboikot. kelompok sirkus yang itu sih bisanya bikin malu, dan nggak pernah peduli kalo mereka malu-maluin. muka badak.

aprian mengatakan...

gak cuma smack down, itu sinetron2 gak penting yg ngajarin anak buat iri2an dan kekerasan jg musti di stop. Setuju ??... :D