Tentang berhemat
Pengeluaran terbesar gw bulan ini adalah pulsa dan buku. Gw beli pulsa hampir setiap hari untuk dua ponsel dengan nomer berbeda. Dan buku-buku gw numpuk, lebih banyak yang belum gw baca. Semua udah disampul rapi. Lalu pengeluaran terbesar ketiga gw adalah biaya obat, pemeriksaan ke dokter kandungan dan USG. Biaya berobat seharusnya udah bisa nganterin gw bolak balik ke kotanya beberapa kali. Dia selalu minta gw berhemat, mungkin biar kita bisa mewujudkan mimpi pertengahan tahun ini. Kadang gw pengen patuh, tapi rasa kangen gw mengalahkan janji gw. Namanya juga kangen….:p
Tentang Penyakit
Kata bu dokter yang baik hati….gw ga perlu operasi untuk mengangkat kista dan tumor di rahim gw. Karena dua-duanya masih bisa disembuhkan dengan obat. Maklum, masih jinak dan tergolong kecil. Sekarang aja udah kempes menjadi 1,75 cm dari ukuran 6,27 cm empat bulan lalu. Kista yang di luar dan di dalam rahim juga udah bersih
Pertimbangan lain, gw masih gadis, perawan. Hidup gw masih panjang. Mungkin masih punya mimpi untuk menikah dan punya anak. Jadi bu dokter yang baik hati ga mau memutuskan mimpi lajang kek gw…karena mungkin suatu saat gw pengen mengakhiri masa lajang tanpa cacat pada rahim, bekas luka operasi
Kata-kata merdu bu dokter pun mengalun indah di telinga gw…
“Saya nggak mau menghilangkan kemungkinan kamu buat nikah dan punya anak karena operasi. Saya juga ga mau rahim kamu terluka karena operasi itu. Kalau masih bisa diobati hingga sembuh, kenapa harus operasi? Saya termasuk dokter yang jujur, kalau harus operasi maka saya akan bilang operasi. Tapi kalau masih memungkinkan pengobatan jenis lain, saya akan selalu ngasih kamu alternative serta pandangan positif dan negatifnya. Sebaliknya kalau memang harus operasi sebagai tindakan pengobatan satu-satunya, maka saya akan memaksa kamu demi kesembuhan kamu”.
Kata-katanya di tengah malam kemarin pada pasien terakhirnya yaitu gw, tentu saja melegakan…:d
Tentang Lautan Perasaan
Perasaan gw seperti air laut. Selalu ada pasang surut. Kadang perasaan gw teramat menggebu dan bergelora seperti ombak, lalu pada saat yang lain rasa gw begitu tawar dan hambar seperti air di muara.
Suatu waktu gw begitu optimis bisa hidup bersamanya dan pada saat yang sama gw merasa begitu tak berdaya untuk bisa merengkuhnya.
Maafin gw….mungkin ini memang sulit buat kita jalani. Ga cuman lu, gw juga sudah teramat sering merasakan kesakitan yang sama, kegetiran yang mengiris jiwa. Gw juga capek bermimpi tapi juga sulit menapaki kerikil tajam tanpa alas kaki.
Terima kasih atas hari-hari indah selama dua bulan ini. Hal yang paling menyakitkan ketika kesadaran itu datang bahwa gw ga akan bisa bahagiain lu.
Semalam, lu begitu suntuk karena capek dan gw begitu kesal dengan masalah2 gw dan kelelahan gw lahir batin. Maaf, mungkin lu butuh waktu untuk menyendiri, mungkin lu sempet terganggu dengan suara telpon gw yang menyalak membuyarkan niat menyepimu, mungkin gw berada pada waktu dan tempat yang salah, atau mungkin kita udah sama-sama tau masalah sebenernya.
Tapi lu harus tau, semua yang gw beri adalah ketulusan.
Jika pencarianmu menemui simpang jalan dan arah yang bertentangan denganku ternyata lebih indah, jangan segan memilihnya. Jika udah capek menyendiri dan ingin berbagi kepenatan, lu tau, gw masih berdiri di tempat yang sama. Menunggumu. Gw ingin lu mengenang gw sebagai perempuan berhati seluas samudera…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar