Minggu, 28 Agustus 2005

So What...?

Minggu, 28 Agustus 2005

Inbox imelku yang terdaftar dalam milis penyair (asli gw ikut2an aja disono, karena gw bukan penyair) hari ini, salah satunya ngomong gini:
Hari ini kurs Dollar naik sampai Rp 10.335. Pemerintah akan naikkan BBM dan pengangguran naik menjadi 12 juta orang. Sedangkan jumlah pengangguran sebelumnya telah mencapai angka kurang-lebih 45 juta orang. Semua harga barang dan jasa akan naik....
Akankah menjadi BOM WAKTU? Ekspresi dan refleksi diri penyair Djafar dalam karya puisinya berjudul 'BALADA ORANG MISKIN DI INDONESIA' , juga merupakan ekspresi Kang Asep yang tercermin dalam berita di Pikiran Rakyat...
La Luta Continua


BALADA ORANG MISKIN DI INDONESIA
Anaknya mati
Karena kemiskinan
Anaknya mati
Karena ketidak adilan
Berapa hari
Sekeluarga harus kencangkan perut
Untuk biaya rumah sakit
Anak mati tak tertolong


Dia lempangkan keatas kedua tangan
Berteriak pada TUHAN
Menuntut keadilan
Langit tetap mendung
Burung burung terbang bertebaran
Pejabat pejabat tinggi mana
Sudi dengarkan
Nasib orang miskin
Matipun
Tak ada uang untuk kuburan.
Hanya setiakawan
Sesama orang miskin
Putrinya dikubur
Layak
Bagai seharusnya
Manusia, manusia


Tuhan ya Tuhan
Dimanakah keadilan
Apabila
Reformasi
Tak lebih dari busa kosong
Penipuan
Disiang hari bolong ?
(Djafar -- Norsborg, Juni 2005)


Di imel yang lain gw mendapat pertanyaan yang sama. Trus gw jawab, so what? Saking masa bodoh dan muaknya gw, sampe2 gw jawab gini: Ngapain mikirin negara yang selama ini nolak dipikirin warganya? Negara aja ga pernah mikirin warganya. Ngapain kita susah2, berbuat aja semaunya. Mau multi krisis jilid berapa kek, EGP :p Pengennya sih masih lanjut gini: Sapa suruh pilih SBY, sapa suruh pilih SBY, SBY musuh rakyat... (dinyanyiin seperti lirik lagu: nona manis sapa yang punya...). Nyambung ga seh????? E Ge Pe.....namanya juga lagi emosi :p