Rabu, 30 April 2008

jangan percayai dia lagi!

belajarlah untuk tidak mempercayai apapun. karena dia, si tuan besar itu, memang tak layak dipercaya. hampir setiap hari berbusa-busa mulutnya berjanji tak akan menaikkan harga minyak dalam setahun ini. karena katanya itu sangat tidak populis. kasian rakyat, kasian kita2 ini. udah tercekik harga sembako, kini minyak dinaikkan lagi. lihat, ia kini melanggar janjinya sendiri. setan!

kenaikan harga itu, sudah direncanakan jauh2 hari. bertahap katanya. dari 28,7 persen dulu, lalu naik lagi, lagi dan lagi. seperti mengajak orang buta naik gunung, ia akan berhenti di setiap tanjakan lalu menyentakkan tangan si orang buta untuk menanjak lagi sebelum si buta sempat menghirup selarik nafas. ia membunuhnya perlahan.

malam ini ia berpidato lagi. mengumumkan skenario yang memang telah disusun jauh sebelumnya. mungkin semacam tebar pesona. malam ini ia akan meminta pemakluman kita. bahwa harga minyak memang harus naik. tak peduli setelah hari ini, akan lahir banyak orang2 frustasi, gila dan kelaparan.
kalaupun ia terlihat peduli, sesungguhnya ia hanya peduli pada dirinya sendiri. langkah ini akan menjatuhkannya di pesta 2009 nanti.

sementara koleganya, digedung sirkus, sibuk menghalau tukang sapu. mereka juga sibuk meneriakkan soal moral. padahal kita butuh makan. bukan UU moral. mereka sibuk membicarakan moral para artis padahal mereka sendiri tak bermoral. mereka pencuri, mereka tukang bohong, mereka tukang janji.

dan warga Porong pun makin terlupakan. mungkin mereka memang sudah tak ada. mereka telah lama terkubur dalam lumpur panas.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

pusing ah, co. jangan percaya siapa2, jangan percaya apa2. gw percaya sama ndorokakung aja :|

Slamet Widodo mengatakan...

blog ini diblok sama depkominfo ya? dulu telkomgrup blok semua blogspot. tapi sekarang sudah dibuka. main kesini ternyata harus pakai proxy.
KURANG AJAR tenan tuh...

http://slametwidodo.com
sori gak bisa klik yang dibawah!

Anonim mengatakan...

Duh..mbak, halalkah tulisan seperti ini disebarkan ke seluruh penduduk negeri yang masih banyak buta atau lebih cenderung dibutakan oleh pemimpinnya itu, biar ndak terperosok berulang kali, biar tidak hanya pesta sesaat lantas menenggelamkan akal dan logika berpikir mereka, biar mereka tidak nyenyak tidur lantas berpikir dan bangkit, bahwa selama ini kita memang terbuai dengan janji-janji.

Eko Rusdianto mengatakan...

Biasa aja kali. Kaka Yati yang baik, kemarin waktu Andreas, Lnda, dan Dayu ke Kalimantan, saya sempat tertawa.

Soalnya Dayu bawa pulang rekaman karaoke, wwhaaahahaha....Lucu sekali, sampai mata'ta ketemu saking nikmatnya lagu dangdut itu.

Anonim mengatakan...

Saya kalau bisa ingin ikut dengan warga yang lupa saja. Lupa kalau sebetulnya saya ini sakit, karena terlalu banyak menghirup udara gak sehat. Bukan polusi udara, tapi polusi kekuasaan.

Negara ini gak butuh pemimpin lagi, negara ini perlu persaudaraan. Biarin aja para pemimpin disana ndagel semua, karena nanti gak ada artinya mereka punya kekuasaan.

Salam kenal ya mbak Yati :)

!ariwwok mengatakan...

di negara yg palsu ini..
dooh.. makin puyeng kalau baca urainmu ti..