Minggu, 08 Juli 2007

Miss Cantik Tapi Palsu

Gw sedikit kaget ketika nonton acara Miss Indonesia di salah satu stasiun tipi Kamis kemaren. Ada wakil dari Kaltim, namanya Ratih alias Rara. Tapi setau gw, ga pernah ada pemilihan Miss Kaltim untuk mewakili Kaltim di ajang Miss Indonesia sebelumnya. Kalo ada, biasanya ada beritanya di koran kayak pemilihan Putri Indonesia yang emang rutin tiap tahun. Lha, ini kok tiba2 ada miss dari Kaltim?

Esoknya, temen gw wawancara sama si Miss Kaltim itu. Dia kaget ada wartawan dari Kaltim yang wawancara ma dia. Lalu, dengan jujur dia bilang kalo dia belum pernah ke Kaltim, sekalipun!!! Ternyata pula, dia dari Sawangan, Depok, lahirnya di Jakarta, ayahnya berasal dari Sampit, Kalimantan Tengah.

Beuh..., trus kok bisa mewakili Kaltim? Dia jawab: katanya panitia minta dia mewakili Kaltim aja karena yang mewakili Kalteng udah ada. Mewakili Jakarta, lebih ga mungkin. Ga cuma wakil Kaltim yang palsu. Ayu Indiyah Pratiwi juga. Dia warga Jakarta yang mewakili Sulawesi Selatan. Masih mendingan dikit dibanding Rara karena Ayu pernah sekali datang ke Makassar.

Trus, pas ditanya, panitianya bilang, seleksinya dilakukan dengan banyak pertimbangan misalnya daerah domisili, garis keturunan, atau lahir dan pernah tinggal di daerah yang diwakili. Tapi katanya itu bukan kriteria yang cukup penting. Daerah asal ga terlalu berpengaruh katanya, yang penting punya pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia dan juga punya jiwa sosial yang tinggi.

Lucu....cantik2 kok mau disuruh boong. Padahal, katanya, pemilihan putri2 kek gitu ga cuma harus cantik (luar-dalem) tapi juga harus pinter. Jujur kan termasuk cerminan kecantikan dari dalem (inner beauty ato apalah namanya). Kalo syaratnya kek gini, orang spanyol juga bisa kaleee jadi Miss Indonesia, asal seizin panitia :p Wawasan soal budaya Indonesia kan bisa didapet dari baca buku atau bowsing di internet, atau dari manapun.

Kalo untuk ajang kek gini aja udah pake rekayasa, gimana bisa hasilnya bagus? Katanya, soal kepribadian itu penting? Lha kalo udah pake manipulasi kek gini, ga jujur, kepribadian macam apa yang diharapkan dari miss-miss ini? Lha kalo palsu kek gitu, ga menang pula, wajar dong kalo pemerintah daerah sini protes. Mana bisa orang kek Rara atau Ayu mewakili daerah yang sama sekali tidak dikenalnya? Ya iyalah, kesel, orang daerah, selalu aja dikadalin orang2 pusat. Sampe urusan kek gini2 pun dikadalin, kesian amat!

13 komentar:

Anonim mengatakan...

wakakaka...goblok banget!! dodol!!!

Anonim mengatakan...

WAHHHHHHH yang bener nih?... gila kali tuh cewek-cewek cantik gak punya logika banget. Panitianya lebih lebih , guoblok penipuan massa.

Anonim mengatakan...

biar goblok yang penting masuk tipi.. hahaah

Anonim mengatakan...

kok menghalalkan segala cara. mau jadi apa dia kalau menang? :)

me mengatakan...

nambah list mbak..

miss sulteng juga

mewakili sulteng, lantaran bapaknya bupati poso. bisa diajak bertaruh deuh.. dirinya lom pernah ke poso sekalipun. wong dirinya domisili teteup di manado sonoh.

mungkin alasan yang sama kek miss miss lainnya..

yah tapi seperti kata pak mata, yang penting kan masuk tipi..

*dumdumdumdumdumdumdumdum*

Anonim mengatakan...

Kayak wakil rakyat di DPR, banyak yang mewakili daerah tertentu yg mereka sendiri gak pernah datengin, gimana mau tahu kebutuhan daerah itu?... yg penting terpilih dan dapet tunjangan tiap bulan... titik.

Anonim mengatakan...

kita-kita : " Kita bisa ketipu juga ya ...."
Cw Miss Indonesia : " Lagian mau kita tipu ...."
Panitia : "kita tipu yuk ...."

ha..ha..ha..ha
Semua bahagia ???

Anonim mengatakan...

Yaa ..... kalo dah kaya gitu sih, yang jelas bukan type pilihan untuk mendampingi hidup gue, masa seumur-umur gue mau ditipu kaya gitu .... biarpun cantiek lho .... suer

escoret mengatakan...

katrok..!!!!!
katrok kolor...!!!

Anonim mengatakan...

kesiyan ya mbak..cantik-cantik kok tong..tong..tong :D

Anonim mengatakan...

tapi cantik, kan mbak? *nggak fokus, terpesona

Unknown mengatakan...

weleh... bisa gitu yah??
ck..ck..ck...

Anonim mengatakan...

ini namanya miss pin pin bo... pintar pintar bodo! :p