Akhirnya hari ini tiba. Gw kehabisan amarah. Ga bisa lagi ngamuk2. Yang ada gw malah pusing berat dan ga tau mo nulis apa soal sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus Munir. Sebelumnya emang udah sangat bisa diduga kalo ini kerjaan intelejen. Tapi perkembangannya bener2 bikin pala gw pusing tujuh keliling padahal gw bukan jaksa, bukan hakim, bukan sapa2 :p
Sudahlah. Sejak awal nuansa politisnya emang kentel banget. Melibatkan begitu banyak orang-orang penting yang ketakutan akan kehilangan jabatan, duit dan entah apa. Awalnya gw pikir, selain BIN, yang kebakaran jenggot cuma para loreng kacang ijo karena aktivitas Munir selama ini ya ngobok2 tentara yang ga mo balik ke barak.
Ternyata, si seragam coklat pramuka juga lagi rebutan jabatan, walo mungkin itu terjadi setelah kematian Munir. Siapa yang bisa mengungkap, bakal naik jabatan kan? Berebutlah seragam coklat itu. Tapi mereka ga sadar (atau sadar tapi udah terlanjur) kalo sedang membentur tembok, berhadapan dengan atasan sendiri, bahkan dengan penguasa tertinggi negeri ini.
"Ini dilakukan biar SBY tidak diubek-ubek LSM," gitu kata www.detik.com menirukan suara mirip Polly di pengadilan hari Rabu (22/8) lalu. Ada juga omongan, "Di BUMN itu orang-orang kita semua," kata suara mirip Polly lagi. Disebutlah banyak nama. Ada Bagir Manan, Hendarman, dll. Dan lalu rame2lah orang2 yang namanya disebut itu membantah (mungkin juga ketakutan).
Kenapa sih harus Munir yang dikorbankan? Kenapa yang diinteli cuma orang2 yang yang berkecimpung (hayah, bahasanya) di bidang politik? Padahal Munir ga pernah nyolong duit negara, malah nolongin tentara, kok malah dibunuh? Kenapa ga pencuri2 uang negara itu yang diinteli? Kenapa bukan koruptor2 jelek itu yang diuber2 sampe mereka mbayar utang ke negara? Kenapa bukan penjahat ekonomi yang bikin negeri ini terpuruk yang diinteli? Kenapa bukan penambang lumpur berotak culas itu yang diuber2 untuk membayar tanggung jawabnya pada korban lumpur???
Hufhh...kalo saja Munir punya duit, dia pasti akan disambut di istana dengan karpet merah seperti para pengemplang dana BLBI itu. Kalo saja Munir punya duit, mungkin dia ga akan dibunuh! Ah, tulisan di kaos yang kuidam2kan itu harusnya diganti. Bukan Munir, Dibunuh Karena Benar, tapi Munir Dibunuh Karena Ga Punya Duit!!!
Jumat, 24 Agustus 2007
Munir Dibunuh Karena Ga Punya Duit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
13 komentar:
dooooohhhhh.....!!!! jadi ikut bete!!!
mbak yati, aku dengar bisik2 yang gak jelas, konon munir itu antek zionis?
kepergiannya ke belanda mau "menjual" rahasia negara? :)
terus terang saya sudah lama tak mendengar/melihat berita. lebih nyaman ngeblog soale.
salam
Waduh bu, saya ga pernah punya duit banyak. Kalau saya nulis yang ngobok-ngobok tentara, bakalan di dorr juga ga yah ama intel?
mereka trus bikin kaos :
kami membunuh karena kami punya duit
betul begitu?
mikirin negara ini boleh yati, asal jangan stress yah hehe...
dulu aku sempet tutup kuping, menutup diri dr segala info waktu konflik di Aceh dan hidup di tengah2 carut marut perkosaan kemanusiaan, gak baca koran ato media apapun gara2 frustrasi liat sikon indonesia, tp sejak ngumpul sm tmn2 aktivis, jd optimis lagi, bergerak (kata Yati) lah terus jangan berhenti :D
udah jadi blom kaosnya? bisa pesen tah?
ummbb... disaat2 sekarang ini gw juga lagi ga punya duit kara blom gajian dan duit pesangon blom masup ke rekening bank... jadi terkategorikan ga punya duit.. apakah gw akan dibunuh??
*pertanyaan dodol*
kalau bukan aktivis ya... rakyat kecil yang dikorbankan
apa harus seperti itu untuk menunjukkan kekuasan????
lha kalo penyebab dibunuh karena ga punya duit, berarti saya bakal jadi incaran...
*kemas2 barang, masukin tas, stop bis, kabur sebelum diincar *
ehm...
ya begitulah emang.
"Dilarang:Orang Kere Disini !"
tanggal 1 tapi lum gajian...apa juga jadi target ya? :::target ngutang teman, ini yang pasti hehehe :::
@ Cool,
Saya juga denger-dengernya seperti itu...
Munir bukannya ga punya duit. Duitnya kan dari asing. Masih merasa miskin? Ayo dung pinteran dikit.
Posting Komentar