Selasa, 25 Desember 2007

Sejahteralah Menkokesra!

Ehm...ini postingan yang telat. Tapi gpp, karena postingan ini tetep ga basi menurut gw.
Ical jadi orang terkaya di negeri ini. Wajar, namanya juga menteri kesejahteraan rakyat. Menterinya harus sejahtera dulu, baru bisa ngurusin rakyat. Ngasih contoh yang baik kan?
Rakyat boleh makin miskin, beban hidupnya makin berat. Tapi hal kek gitu ga boleh menimpa pejabat dan konglomeratnya. Kekayaan mereka harus terus membumbung tinggi. Contoh yang baik udah ditunjukin sama Ical. Hartanya naik empat kali lipat hingga 4,2 miliar dolar AS di penghujung 2007 ini. Semula kekayaannya 'hanya' 1,2 miliar dolar AS di 2006 dan dalam setahun naik menjadi 5,4 miliar dolar AS. Jadilah ia orang terkaya di negeri ini.

Harta Ical nambah dari bisnis tambang batubara melalui PT Bumi Resources Tbk dan bisnis sawit melalui PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk. Posisi pertama ini tahun lalu dipegang Sukanto Tanoto yang tahun ini harus puas di urutan kedua. Disusul bos rokok Gudang Garam, Rachman Halim dan Hartono dari kelompok PT Djarum Kudus.

Bisnis keluarga Ical emang udah melebar dan meluber kemana-mana. Dari soal infrastruktur, properti sampai bisnis telekomunikasi seluler. Menggurita deh! Luberan lumpur Lapindo sih, ga ada apa2nya dibandingkan bisnis Ical yang lain. Hiks...Lumpur Lapindo, kini oleh beberapa media diubah namanya menjadi lumpur Sidoarjo. Upaya menghilangkan jejak? Najis! Padahal kerusakan jelas disebabkan mereka, penjahat lingkungan!.
Sayangnya, kekayaan sebesar itu, sama sekali ga berarti apa-apa untuk korban Lumpur Lapindo yang tetap jatuh miskin, tak dibayar. Ah, lupa, namanya juga menteri kesejahteraan rakyat! Pikirkan dululah kesejahteraan diri sendiri, baru mikirin rakyat. :p

Tapi...ada yang terlihat baru di catatan Forbes Asia ini. Ga ada lagi nama sepuh klan cendana, Soeharto dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia. Hanya ada nama Bambang Trihatmodjo yang untuk pertama kalinya secara mengejutkan masuk di peringkat ke-30. Konon kekayaannya yang 200 juta dolar AS karena kepemilikan sahamnya di perusahaan media di bawah bendera Global Mediacom.
Ah, harta-harta di negeri ini memang jatuhnya tak pernah jauh dari nama-nama itu. Kalian yang di Sidoarjo sana, teruslah bermimpi. Ingat, hanya boleh mimpi.

Rabu, 05 Desember 2007

Ke Bali Ngobrolin Bumi

Mereka ngomong tentang pemanasan global
Tapi pembabat hutan masih dipiara, untuk diperas hasil kayunya, dipake buat ongkos ke pemilu
Pejabat2 itu bilang, hematlah listrik
Tapi orang yang tinggal di sumber energi listrik ini tak pernah menikmati listrik seperti di istana mereka yang terang benderang. jadi apa yang harus dihemat?
Orang2 sok penting itu ngomong, tanamlah pohon
Tapi pohon baru tumbuh dua jengkal, tanahnya diratakan lagi untuk membangun pusat perbelanjaan di atasnya
Pejabat2 itu mengimbau orang2 pake kendaraan umum
Tapi mereka berlomba-lomba menambah koleksi mobil hingga jet pribadi, dan kami, para pejalan kaki dipaksa menikmati asap dari knalpot mereka
Orang sok penting itu koar-koar soal rumah kaca, AC, kulkas
Tapi mereka yang pertama marah2 pada office boy karena ruangan kurang sejuk padahal mereka sudah mulai gerah dalam balutan jas dan lilitan dasi di lehernya
Lalu, orang yang duitnya buanyak itu, nyumbang sepeda biar ngurangin polusi
Tapi dia lupa kejahatan lingkungan yang udah dilakukannya terlanjur mematikan ribuan kehidupan di Porong sana. Nyumbang sepeda tapi uang ganti rugi ga dibayar.

Ah, semoga ada langkah nyata yang dihasilkan dari acara berbiaya muahalll, acara ngumpul2nya orang2 pinter di Bali untuk ngobrolin iklim planet ini