Selasa, 24 April 2007

Percaya Diri dengan Lumpur

Dengan sangat percaya diri, pencipta kemiskinan baru di Sidoarjo itu mengaku tidak terpengaruh dengan ribut2 soal resuflle kabinet. Kenapa? "Kinerja saya bagus sekali," katanya. Ziiggghhh....pede kali kau Cal! Oke, posisinya sebagai pemilik perusahaan pengeboran lumpur panas itu memang ga satu kursi dengan jabatan menterinya. Tapi justru disana letak kerancuannya. Ngurusin perusahaannya aja ga beres2 dan malah menciptakan kesengsaraan baru bagi orang2, eh, berani2nya ngaku kinerjanya di kementerian 'bagus sekali'. Dasar asem! Meski blepotan lumpur, dia tetap percaya diri yak?

Kinerja pejabat macam apa yang membiarkan warganya terlunta-lunta di Jakarta memperjuangkan nasib mereka agar bisa hidup di tempat yang layak seperti semula? Pejabat macam apa yang seperti berlomba-lomba menyibukkan diri agar terhindar dari keluh dan tangis para pemilik lahan yang rumahnya sudah kelelep dalam lumpur itu? --Salut dan terima kasih bagi mereka yang peduli dengan mengirimkan makanan, minuman, hingga pakaian dalam bagi para korban lumpur panas yang setia bertahan di pelataran tugu proklamasi. Patung proklamator ternyata lebih punya perasaan--

Hei...lihat di sana. Bapak menteri satunya lagi, gagal menyaksikan pusat semburan lumpur di Porong karena tekanan gas beracun H2S sedang tinggi dan tanggul masih rawan. Lha...kok mundur? Nggak malu sama warga di sana? Sepanjang hari selama setahun ini mereka terus menerus menghirup gas beracun itu, tidur di tenda, makan tak teratur, anak2 ga bisa sekolah dengan baik, kehilangan rumah, teman dan keluarga, dan dihindari seperti pengemis saat mereka menuntut haknya! Dan Anda, bapak menteri yang terhormat, lari terbirit2...! Pelayan rakyat macam apa!

UPDATE : Abis Magrib tadi, akhirnya SBY-JK menemui para korban lumpur dan ada kemajuan kecil yang dicapai yakni pembayaran segera dilakukan meski tetap dengan format 20:80. Secara gw emang nyolot, gw cuma mo bilang, Ada apa ya, mendadak berminat ketemu korban. Komunikasi politik?

5 komentar:

Anonim mengatakan...

saya juga merasa "gerah" dengan komentar para "orang penting" itu
rakyat yg selalu menyandang sengsara karena ulahnya...

Anonim mengatakan...

bukan komunikasi politik. tapi sekedar bersimpati.

danu doank mengatakan...

korban boleh teriak sampe tenggorokan kering dan teteup aja para petinggi yang menang...

Anonim mengatakan...

komunikasi politik? iya, gw rasa...

ndahdien mengatakan...

ga' ada mentri yg gw benci sebenci gw ama CAKIL satu ini, gw slalu ngomporin temen2 buat ninggalin produk-nya tapi pas qt bikin training ehh pk boz nyomot pk irwan sjarkawi dr bakrie:(