Minggu, 30 Juli 2006

Edisi Membosankan

Yup, hadir lagi edisi yang mungkin membosankan bagi sebagian pengunjung blog ini. Cerita pribadi tak berguna. Tapi gw tetep pengen cerita. Meringis dan mengucapkan "aduh" saat kesakitan, masih wajar toh? Juga postingan kali ini, bukan keluhan dan bukan tak siap menghadapi cobaan? (wayoo, gw nanya sapa neh?)

Subuh tadi, sampe jam 11, gw tepar lagi...kehilangan kesadaran entah karena kesakitan ato ngantuk. Pra-sakit udah dimulai sejak dua hari lalu. Segala macem obat udah gw jejalin lewat mulut dan (maaf) anus untuk penghilang nyeri.

Tapi haid seriusnya baru dateng subuh tadi, disertai, seperti biasa, nyeri yang luar biasa. mBrojolin darah haid aja segini sakitnya, gimana melahirkan ya? Mama...sembah sujudku untukmu! Dan terkutuklah kalian yang menghina perempuan, ibumu, darimana kau dilahirkan.

Minggu lalu gw ke dokter buat chek kandungan. Dan, bintik-bintik endometriosis itu, hadir lagi di dalam sana, di rahim gw. Bukan karena gw bandel tidak patuh pada "hanya sayur dan buah", tapi karena masa subur gw tiba. So, lagi-lagi kata dokter, menikah (plus ritual seks-nya) memang obat mujarab. Uh, bener2 edisi membosankan!

11 komentar:

Anonim mengatakan...

gpp kok yat, keluhan or curhat di blog juga gpp...apabila memang bisa melegakan hati.

btw, nikah gih wong dokternya udah bilang gitu :D

Anonim mengatakan...

Daftar, boleh ?

kikikik

Anonim mengatakan...

sepanjang masih ada yang bisa diharapkan jadi obat... artinya masih bisa "menunda" tobat... :P

nina mengatakan...

yawdah, nikah aja mbak...:D

Gagah Putera Arifianto mengatakan...

biaw ngebosenin kayak apa juga....gw pasti baca kok....asal masih bisa konek ke internet aja...hehehe. Masih sakit?

desan mengatakan...

semakin cepet nikah , semakin cepet sembuh :) haha.. sok wise bgini..

bazzbeto mengatakan...

wah, tunggu apalagi bu...?
ya sudah cepat sembuhkan dunk (alias menikah--eh, ritual seksnya dink...)
tetap semangat!!

Anonim mengatakan...

hadir!!!

ester mengatakan...

nggak bosan, nggak bakaaall dehh!!!
cepet sembuh ya, bu! cepet menikah juga, hehehee...

Anonim mengatakan...

Tapi betul tawwa itu, De'! obatnya endometriosis yang paling mujarab ya menikah dan punya anak. Teman saya punya masalah yang sama dengan Yati, kalo haid (waktu masih gadis) dia bahkan bisa pingsan dan tidak bisa bangun dari tempat tidur kalo lagi haid. Alhamdulillaah, setelah dia menikah dan melahirkan anak pertama... sakitnya itu hilang! Bahkan sekarang sudah punya anak 2 yang sehat.

So, saya doakan ki' dari jauh... semoga cepat diangkat penyakitnya oleh Allah, dipertemukan sama sang "separuh jiwa" (plus "ritual indah"nya, hehehehe), dan diberi keturunan yang baek oleh Allah... Amiiiiiiiiin!!! *peluk erat dari jauh*

Anonim mengatakan...

Nggak bosen kok mbak. Berbagi bisa ngeringanin sakitnya kok. Kadang kita butuh orang untuk dengerin keluhan kita. (aih...maaf, sok tua).

Btw, cepet sembuh ya mbak. Jangan putus ikhtiarnya ya. Semoga cepat menemukan pasangan jiwanya juga ya. :)